TEMAN, KAMI
MEMBAWA SESUATU
Karya: Saor R.S.S.S. Panjaitan
Teman,
Kami datang untukmuMungkin sama seperti yang lalu
Ketika sekumpulan orang datang mengunjungimu
Membawa ini itu untuk diberikan
Dan dengan sedikit seremonial sebagai pelengkap
Dicampur senyum, tatapan prihatin serta untaian kata-kata Illahi
Teman,
Kalaulah boleh kamipun bertuturTentang siapa-siapa saja kami ini
Sesungguhnya tiadalah perbedaan antara kaummu dengan kami
Sekalipun ada yang membedakan
Cuma satu yaitu kesempatan
Kesempatan dimana kami sekarang sebagai pengunjungmu
Dan engkau dengan kemurahanmu
Membuka tangan bersedia untuk dikunjungi
Cuma itu, ya, Cuma itu
Kami tidak lebih baik dari engkau
Ataupun memiliki tubuh yang lebih kuat Tidak lebih pintar, lebih bijak atau lebih berhikmat
Juga tidak lebih saleh dalam mengisi kehidupan
Kekayaan?
Belum tentu teman!
Karna kekayaan toh bukan hanya apa yang dapat dilihat
Kekayaan yang sejati sesungguhnya adalah sikap hati
Sikap dalam menilai segala apa yang telah diperoleh dan akan diperoleh
Jika dihatimu ada banyak rasa syukur dan terimakasih
Atas segala apa yang engkau miliki bahkan yang tidak engkau miliki
Dan menilai hidup ini sebagai keindahan dan kenikmatan
Sesungguhnya, engkau lebih kaya dari kami!
Teman,
Dapatkah kami pungkiri akan kekuatan dan ketabahanmu?Tidak bisa!
Coba, mari kita renungkan
Engkau sanggup menjalani hidup,
Tanpa ada mereka yang telah melahirkan dan seharusnya membesarkanmu.
Engkau sanggup menjalani hidup,
Dalam keterbatasan dan ketidakpastian akan apa yang akan engkau makan dan pakai di hari esok
Engkau sanggup menjalani hidup ketika tubuhmu sakit dan kerinduan untuk dipeluk, dibelai bahkan digendong tidak bisa kau dapatkan
Engkau sanggup menjalani hidup, bersama, disini
Ketika seharusnya engkau bercengkerama dalam dekapan kehangatan cinta kasih keluargamu
Engkau sanggup tersenyum, bernyanyi dan bercanda ria dengan setiap mereka yang datang untuk berempati kepadamu
Teman,
Kami sendiri tak yakin akan sanggup sepertimuIjinkan kami berkaca dari kehidupanmu
Agar getar-getar kasih sejati dapat kami hayati
Agar hati dan benak kami dibanjiri oleh rasa syukur
Dan lidah ini senantiasa bergetar agungkan Sang Sumber Kasih
Hingga makna sesungguhnya dari apa yang kami lakukan bagimu
Kami dapat dan layak dihadapan Khalik Langit Bumi
Pemilik dari segalanya
Teman,
Kami dimampukan menyatakan kasihKarna kami telah lebih dahulu dikasihi.
Kelapa Dua, 9 April 2009
Pondok Kasih Sejahtera
Kelapa Gading 11
April 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar