Translate

Selasa, 26 April 2016

TEMAN, KAMI MEMBAWA SESUATU Karya: Saor R.S.S.S. Panjaitan


TEMAN, KAMI MEMBAWA SESUATU

Karya: Saor R.S.S.S. Panjaitan

Teman,
Kami datang untukmu
Mungkin sama seperti yang lalu
Ketika sekumpulan orang datang mengunjungimu
Membawa ini itu untuk diberikan
Dan dengan sedikit seremonial sebagai pelengkap
Dicampur senyum, tatapan prihatin serta untaian kata-kata Illahi

Teman,
Kalaulah boleh kamipun bertutur
Tentang siapa-siapa saja kami ini
Sesungguhnya tiadalah perbedaan antara kaummu dengan kami
Sekalipun ada yang membedakan
Cuma satu yaitu kesempatan
Kesempatan dimana kami sekarang sebagai pengunjungmu
Dan engkau dengan kemurahanmu
Membuka tangan bersedia untuk dikunjungi
Cuma itu, ya, Cuma itu

Kami tidak lebih baik dari engkau
Ataupun memiliki tubuh yang lebih kuat
Tidak lebih pintar, lebih bijak atau lebih berhikmat
Juga tidak lebih saleh dalam mengisi kehidupan
Kekayaan?
Belum tentu teman!
Karna kekayaan toh bukan hanya apa yang dapat dilihat
Kekayaan yang sejati sesungguhnya adalah sikap hati
Sikap dalam menilai segala apa yang telah diperoleh dan akan diperoleh
Jika dihatimu ada banyak rasa syukur dan terimakasih
Atas segala apa yang engkau miliki bahkan yang tidak engkau miliki
Dan menilai hidup ini sebagai keindahan dan kenikmatan
Sesungguhnya, engkau lebih kaya dari kami!

Teman,
Dapatkah kami pungkiri akan kekuatan dan ketabahanmu?
Tidak bisa!
Coba, mari kita renungkan
Engkau sanggup menjalani hidup,
Tanpa ada mereka yang telah melahirkan dan seharusnya membesarkanmu.
Engkau sanggup menjalani hidup,
Dalam keterbatasan dan ketidakpastian akan apa yang akan engkau makan dan pakai di hari esok
Engkau sanggup menjalani hidup ketika tubuhmu sakit dan kerinduan untuk dipeluk, dibelai bahkan digendong tidak bisa kau dapatkan
Engkau sanggup menjalani hidup, bersama, disini
Ketika seharusnya engkau bercengkerama dalam dekapan kehangatan cinta kasih keluargamu
Engkau sanggup tersenyum, bernyanyi dan bercanda ria dengan setiap mereka yang datang untuk berempati kepadamu

Teman,
Kami sendiri tak yakin akan sanggup sepertimu
Ijinkan kami berkaca dari kehidupanmu
Agar getar-getar kasih sejati dapat kami hayati
Agar hati dan benak kami dibanjiri oleh rasa syukur
Dan lidah ini senantiasa bergetar agungkan Sang Sumber Kasih
Hingga makna sesungguhnya dari apa yang kami lakukan bagimu
Kami dapat dan layak dihadapan Khalik Langit Bumi
Pemilik dari segalanya

Teman,
Kami dimampukan menyatakan kasih
Karna kami telah lebih dahulu dikasihi.


Kelapa Dua, 9 April 2009
Dibacakan pertama kali di hadapan anak-anak Panti Asuhan
Pondok Kasih Sejahtera
Kelapa Gading 11 April 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar