KARDUS SEKALIBER JENDERAL
Si kakak yang
mahasiswa barusan nelpon.
Si MHS: "Pa, rame loh pa!"
Papa: "Ini anak,..belum juga bilang good morning udah main bilang rame aja!" Rame apaan sih?"
Si MHS: "Itu....katanya ada kardus sekaliber jenderal!" Memangnya kalau kardus ada pangkat atau kastanya ya Pa?"
Papa: "Mana kutahu!"
Si MHS: "Lah papa kan biasa ngirim oncom pake kardus, masa nggak tahu?"
Papa: "Ah itu kan oncom yang dikardusin, kalau soal kardusnya level jenderal manalah papa tahu!"
Si MHS: "Tapi yang kasih klasifikasi itu orang yang pake nama bangsawan Celebes nan bijak loh pa, pasti kan bener pa !"
Papa: "Janganlah kau main benar benar kan saja. cek dulu, kenapa dia bicara begitu."
Si MHS: "Katanya sih pa, karna putra mahkota junjungannya nggak laku dijual."
Papa: "Macam mana pula putra mahkota bisa dijual!"
Si MHS: "Bisa lah pa!" Buktinya kemarin itu sudah diobral, tapi aneh diobralnya kok sama orang yang pernah nonjokin kebo ya?"
Papa: "Apa pulak maksudmu nonjokin kebo?" kau pikir kebo tak akan menanduk kalau pernah ditonjok?" Kecuali memang kalau ada maunya, yah dilupakanlah tonjokan itu. contohnya, karna di PHP sama ratunya banteng, nah...daripada dianggurin kan mending mesra-mesraan sama Kuda.
Si MHS: "Kok sama kuda sih Pa?" kalau kuda kan biasanya standarnya mahal, harus banyak uang kalau mau mesra-mesraan sama kuda!"
Papa: "Ya begitulah kalau terbiasa hidup di peternakan mewah. semua diukur pake uang!"
Si MHS: "Biarpun di dalamnya ada sapi berjubah Pa?"
Papa: "Ya iyalah. kagak ngaruh jubah-jubahan itu, yang penting fulus tetap jadi primadona!"
Si MHS: "Lah terus, ada ngaruh nggak Pa ya sama keledai yang kata si dedek TK sedang mau main jatuh-jatuhan di kampung para Daeng, malah katanya mau sampai ke kampungnya Paman Sam?"
Papa: "Ngaruh apa maksudmu?
Si MHS: "Ya ngaruh karna kan yang mau dijual sama si keledai semua tentang isi peternakan mewah itu!"
Papa: "Manalah kutahu itu. sejak dari jaman losmen dulu sampai ke jaman emakmu mau ikut-ikutan jadi pesinetron yang ditawarin main di sinetron berjudul Losmen Jaman Now, mana pernah ada keledai bisa jadi bijak."
Si MHS: "Maksudnya Pa?"
Papa: "Ah itu saja kau tak ngerti, makanya selesaikan saja kuliah kau itu. begitu selesai kau pasti ngerti apa itu artinya pekerja losmen memperjuangkan hak-hak eksklusif penghuni peternakan mewah!"
Si MHS: "Asli Pa, makin tak ngerti aku!"
Papa: " Sudahlah, tanya saja emakmu atau opungmu, masih ada nggak telor-telor dari depan istana itu, mana tahu bisa nambah gizimu biar bisa lebih pintar melihat dagelan ala Cikeas, Hambalang, Sengkuni dan Makhluk dari gurun pasir di Arab sana!"
Si MHS: "Ok Pa. aku pinjam Avanza papa ntar pulang kuliah ya." pokoknya aku jamin kagak bakal meledak ban depannya!"
Papa: "Eh, mau kemana pulak kau?"
Si MHS: "Kerumah nenek pait lidah!" Mau nanya kok banyak diam belakangan ini!"
Papa: "Siapa pula nenek pait lidah itu?"
Si MHS: "Ah, mau tauk aja papa inilah, bye Pa!"
#SP#9818#SD12#
Si MHS: "Pa, rame loh pa!"
Papa: "Ini anak,..belum juga bilang good morning udah main bilang rame aja!" Rame apaan sih?"
Si MHS: "Itu....katanya ada kardus sekaliber jenderal!" Memangnya kalau kardus ada pangkat atau kastanya ya Pa?"
Papa: "Mana kutahu!"
Si MHS: "Lah papa kan biasa ngirim oncom pake kardus, masa nggak tahu?"
Papa: "Ah itu kan oncom yang dikardusin, kalau soal kardusnya level jenderal manalah papa tahu!"
Si MHS: "Tapi yang kasih klasifikasi itu orang yang pake nama bangsawan Celebes nan bijak loh pa, pasti kan bener pa !"
Papa: "Janganlah kau main benar benar kan saja. cek dulu, kenapa dia bicara begitu."
Si MHS: "Katanya sih pa, karna putra mahkota junjungannya nggak laku dijual."
Papa: "Macam mana pula putra mahkota bisa dijual!"
Si MHS: "Bisa lah pa!" Buktinya kemarin itu sudah diobral, tapi aneh diobralnya kok sama orang yang pernah nonjokin kebo ya?"
Papa: "Apa pulak maksudmu nonjokin kebo?" kau pikir kebo tak akan menanduk kalau pernah ditonjok?" Kecuali memang kalau ada maunya, yah dilupakanlah tonjokan itu. contohnya, karna di PHP sama ratunya banteng, nah...daripada dianggurin kan mending mesra-mesraan sama Kuda.
Si MHS: "Kok sama kuda sih Pa?" kalau kuda kan biasanya standarnya mahal, harus banyak uang kalau mau mesra-mesraan sama kuda!"
Papa: "Ya begitulah kalau terbiasa hidup di peternakan mewah. semua diukur pake uang!"
Si MHS: "Biarpun di dalamnya ada sapi berjubah Pa?"
Papa: "Ya iyalah. kagak ngaruh jubah-jubahan itu, yang penting fulus tetap jadi primadona!"
Si MHS: "Lah terus, ada ngaruh nggak Pa ya sama keledai yang kata si dedek TK sedang mau main jatuh-jatuhan di kampung para Daeng, malah katanya mau sampai ke kampungnya Paman Sam?"
Papa: "Ngaruh apa maksudmu?
Si MHS: "Ya ngaruh karna kan yang mau dijual sama si keledai semua tentang isi peternakan mewah itu!"
Papa: "Manalah kutahu itu. sejak dari jaman losmen dulu sampai ke jaman emakmu mau ikut-ikutan jadi pesinetron yang ditawarin main di sinetron berjudul Losmen Jaman Now, mana pernah ada keledai bisa jadi bijak."
Si MHS: "Maksudnya Pa?"
Papa: "Ah itu saja kau tak ngerti, makanya selesaikan saja kuliah kau itu. begitu selesai kau pasti ngerti apa itu artinya pekerja losmen memperjuangkan hak-hak eksklusif penghuni peternakan mewah!"
Si MHS: "Asli Pa, makin tak ngerti aku!"
Papa: " Sudahlah, tanya saja emakmu atau opungmu, masih ada nggak telor-telor dari depan istana itu, mana tahu bisa nambah gizimu biar bisa lebih pintar melihat dagelan ala Cikeas, Hambalang, Sengkuni dan Makhluk dari gurun pasir di Arab sana!"
Si MHS: "Ok Pa. aku pinjam Avanza papa ntar pulang kuliah ya." pokoknya aku jamin kagak bakal meledak ban depannya!"
Papa: "Eh, mau kemana pulak kau?"
Si MHS: "Kerumah nenek pait lidah!" Mau nanya kok banyak diam belakangan ini!"
Papa: "Siapa pula nenek pait lidah itu?"
Si MHS: "Ah, mau tauk aja papa inilah, bye Pa!"
#SP#9818#SD12#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar