DASI DAN KURSI EMPUK
Ucok Si TK kami
sebelum berangkat sekolah nyeloteh.
Si TK: "Ssttt Pa, Bunda ulangtahun loh hari ini!"
PAPA: "udah tahu lagi!"
Si TK: "Kirain Papa lupa."
PAPA: "manalah mungkin lupa, kamu pikir Papa ini sejenis papa tambun itu, yang 10 tahun triak-triak supaya keluarganya jangan jadi maling, tapi malah rame-rame jadi rampok bermodalkan dasi dan kursi empuk."
Si TK: "Loh apa hubungannya dasi dan kursi empuk Pa?"
PAPA: "oh itu hubungan sebab akibat yang bisa dimulai dari yang manapun dari keduanya."
Si TK: "Maksudnya Pa?" Nggak ngerti nih Pa."
PAPA: " Maksudnya, kalau sdh jadi kaum berdasi bisa punya kursi empuk atau kalau sudah duduk dikursi empuk, bisa deh jadi kaum berdasi."
Si TK: "Tapi Pa, Miss aku, Miss Annie yang doyan pake kipas angin kecil pake batere kalau lagi jalan-jalan kok malah ngasih aku kursi kayu keras padahal aku kan selalu pakai dasi kalau sekolah?"
PAPA: " oh itu memang harusnya begitu!"
Si TK: "Harus begitu, maksudnya?"
PAPA: "ya Miss Annie itu, kalau buat anak-anak kecil kayak kamu, biarpun pakai dasi ya tetap dapat kursi kayu dan sekali sekali dikasih subsidi yang murahan supaya biar kalian yang kecil-kecil terpesona dengan kebaikannya."
Si TK: "Trus kursi empuknya dikemanain?"
PAPA: "oh itu cuma buat kalangan terbatas. cuma buat keluarga besar dan anak-anaknya doang!"
Si TK: "Maksudnya buat keluarga besarnya yang pada suka pakai jas hujan warna biru itu ya pa?"
PAPA: "loh kok bisa ngerti kamu?"
Si TK: "Ngertilah Pa, kan ada Bapak Uda yang sekarang jadi sopir pribadinya Papa Tambun itu disana."
PAPA: "bapak uda?" Siapa?
Si TK: "Itu loh Pa, Bapak uda yang doyan juga mainin bola di kantor PSSI. aku kan pernah dikasih duit sama dia waktu kumpulan marga kita februari lalu di senayan. tapi aku sih kagak mau Pa, takut ntar ketagihan dan dibilang orang miskin!"
PAPA: "trus?"
Si TK: "ya trus aku nggak mau nanti aku diajak tinggal dirumah Keluarga besar mereka di Sukamiskin."
PAPA: " Memangnya ada rumah mereka di Sukamiskin?"
Si TK: "Izzz... Papa inilah, masa nggak tahu sih?" Disana kan mereka kaya kaya loh Pa, kamar kamarnya aja mahal mahal. pokoknya enak loh mereka disana." tapi sayangnya anak bungsu Papa Tambun itu belum mau nginap disana."
PAPA: "Sok tahu kamu!" udah sana pakai sepatumu, udah kesiangan nih!"
Si TK: "Trus ulang tahun Bunda gimana Pa?" nggak makan-makan kita Pa?"
PAPA: "udahlah, nggak usah mewah-mewahan, Kita kan bagian dari 100 juta orang yang miskin kata Papa Tambun itu, jadi nggak berhak ulang tahun ulang tahunan!" Ntar sore kita makan kecil-kecilan aja di resto beefsteak yang didekat sekolah emakmu itu."
Si TK: " Loh kok?" itukan 1 porsi aja 1 juta Pa!"
PAPA: "sudahlah, nggak pa pa, kan Cikeas jauh dari Gading Serpong. Manalah dia tahu kita ini punya duit atau tidak."
Si TK: "Asseeekkk......ajak Miss Annie ya Pa?"
PAPA: "janganlah pulak, nanti habis kau difotonya, lagian kalau anaknya diajak, Papa nggak pede lihat Luis Vitton dipinggangnya!"
Si TK: "Apaan Pa?" Luis Vitton dipinggang, kok bisa?"
PAPA: "Ah sudah...sudah... Jadi Mayor dulu kau, nanti baru nyampe pikiranmu kesana!"
Si TK: "Jadi mayor?" SD aja masih jauh.....
#SP#6818#SD103
Si TK: "Ssttt Pa, Bunda ulangtahun loh hari ini!"
PAPA: "udah tahu lagi!"
Si TK: "Kirain Papa lupa."
PAPA: "manalah mungkin lupa, kamu pikir Papa ini sejenis papa tambun itu, yang 10 tahun triak-triak supaya keluarganya jangan jadi maling, tapi malah rame-rame jadi rampok bermodalkan dasi dan kursi empuk."
Si TK: "Loh apa hubungannya dasi dan kursi empuk Pa?"
PAPA: "oh itu hubungan sebab akibat yang bisa dimulai dari yang manapun dari keduanya."
Si TK: "Maksudnya Pa?" Nggak ngerti nih Pa."
PAPA: " Maksudnya, kalau sdh jadi kaum berdasi bisa punya kursi empuk atau kalau sudah duduk dikursi empuk, bisa deh jadi kaum berdasi."
Si TK: "Tapi Pa, Miss aku, Miss Annie yang doyan pake kipas angin kecil pake batere kalau lagi jalan-jalan kok malah ngasih aku kursi kayu keras padahal aku kan selalu pakai dasi kalau sekolah?"
PAPA: " oh itu memang harusnya begitu!"
Si TK: "Harus begitu, maksudnya?"
PAPA: "ya Miss Annie itu, kalau buat anak-anak kecil kayak kamu, biarpun pakai dasi ya tetap dapat kursi kayu dan sekali sekali dikasih subsidi yang murahan supaya biar kalian yang kecil-kecil terpesona dengan kebaikannya."
Si TK: "Trus kursi empuknya dikemanain?"
PAPA: "oh itu cuma buat kalangan terbatas. cuma buat keluarga besar dan anak-anaknya doang!"
Si TK: "Maksudnya buat keluarga besarnya yang pada suka pakai jas hujan warna biru itu ya pa?"
PAPA: "loh kok bisa ngerti kamu?"
Si TK: "Ngertilah Pa, kan ada Bapak Uda yang sekarang jadi sopir pribadinya Papa Tambun itu disana."
PAPA: "bapak uda?" Siapa?
Si TK: "Itu loh Pa, Bapak uda yang doyan juga mainin bola di kantor PSSI. aku kan pernah dikasih duit sama dia waktu kumpulan marga kita februari lalu di senayan. tapi aku sih kagak mau Pa, takut ntar ketagihan dan dibilang orang miskin!"
PAPA: "trus?"
Si TK: "ya trus aku nggak mau nanti aku diajak tinggal dirumah Keluarga besar mereka di Sukamiskin."
PAPA: " Memangnya ada rumah mereka di Sukamiskin?"
Si TK: "Izzz... Papa inilah, masa nggak tahu sih?" Disana kan mereka kaya kaya loh Pa, kamar kamarnya aja mahal mahal. pokoknya enak loh mereka disana." tapi sayangnya anak bungsu Papa Tambun itu belum mau nginap disana."
PAPA: "Sok tahu kamu!" udah sana pakai sepatumu, udah kesiangan nih!"
Si TK: "Trus ulang tahun Bunda gimana Pa?" nggak makan-makan kita Pa?"
PAPA: "udahlah, nggak usah mewah-mewahan, Kita kan bagian dari 100 juta orang yang miskin kata Papa Tambun itu, jadi nggak berhak ulang tahun ulang tahunan!" Ntar sore kita makan kecil-kecilan aja di resto beefsteak yang didekat sekolah emakmu itu."
Si TK: " Loh kok?" itukan 1 porsi aja 1 juta Pa!"
PAPA: "sudahlah, nggak pa pa, kan Cikeas jauh dari Gading Serpong. Manalah dia tahu kita ini punya duit atau tidak."
Si TK: "Asseeekkk......ajak Miss Annie ya Pa?"
PAPA: "janganlah pulak, nanti habis kau difotonya, lagian kalau anaknya diajak, Papa nggak pede lihat Luis Vitton dipinggangnya!"
Si TK: "Apaan Pa?" Luis Vitton dipinggang, kok bisa?"
PAPA: "Ah sudah...sudah... Jadi Mayor dulu kau, nanti baru nyampe pikiranmu kesana!"
Si TK: "Jadi mayor?" SD aja masih jauh.....
#SP#6818#SD103
Tidak ada komentar:
Posting Komentar