Translate

Minggu, 07 Juli 2019

100 JUTA YANG MISKIN?


100 Juta Yang Miskin?

Subuh tadi Mamak-ku nelpon.
MAMAK: "Sudah bangun kau?"
PAPA: "Ya sudahlah Mak. lah kalau tidur macam mana pula bisa nrima telpon Mamak!"
MAMAK: "Baguslah. Jangan banyak-banyak tidur kau ya. nanti miskin kau!"
PAPA: "iya Mak. ada apa nelpon subuh-subuh begini?"
MAMAK: "nggak ada apa-apa, cuma mau nanya aja. berapa nyah gaji kau sekarang?"
PAPA: "izzz...Mamak inilah, subuh subuh nelpon cuma mau nanya gaji awak!"
MAMAK: "Jangan banyak kali ngelesmu. jawab aja. berapa?"
PAPA: "Kalau ditotal total sih cuma 13 juta, Mak!"
MAMAK: "kalau Binimu?"
PAPA: "apa pulak Mamak ini, yang jadi petugas pajak nyah Mamak sekarang?"
MAMAK: "Cepatlah kau jawab saja!" Jangan kau serempet-serempetkan aku sama si Gayus hula-hulamu itu!"
PAPA: "Gaji Biniku terima bersih sudah dipotong pajak 7,5 juta, Mak!"
MAMAK: "cukup nyah semua itu buat kalian sekeluarga tiap bulan?"
PAPA: "cukuplah Mak, lebih malah!"
MAMAK: "Tapi kalian kan lagi nguliahin si kakak. trus itu siucok sudah TK pulak."
PAPA: "Cukup Mak. kan dulu ada asuransinya."
MAMAK: "Bah, aneh kalipun?!"
PAPA: "Apanya yang aneh mak?"
MAMAK: "Kemarin kutanya semua adik-adikmu, apa mereka kekurangan atau tidak, mereka jawab, tidak, berlebihan malah!" Trus tukang ikan teri langgananku dipasar juga kutanya, apa mereka miskin atau tidak, tapi jawabnya tidak, malah teman-temannya yang lain kayak si Udin, Si Tengku, Wayan, Paijo situkang warteg dan si Badri, Madura penjual sate itu bilang mereka tidak miskin!"
PAPA: "trus siapa lagi Mamak tanya?
MAMAK: "Banyaklah, termasuk itu tukang tukang ojek online yang ngetem disebelah rumah yang kosong dekat Mushola itupun bilang mereka cukup-cukup saja. Pokoknya belum ada aku dapatkan yang ngeluh karena miskin!"
PAPA: "si Inah yang cuci gosok dirumah mamak sudah ditanya?"
MAMAK: " ya sudahlah pulak. justru dia yang duluan kutanya."
PAPA: "Apa jawabnya?"
MAMAK: "Dia bilang kalau untuk makan dan nyekolahkan si Asep anaknya yang masih SMP itu, cukup nyah katanya, dan dia bilang tidak miskin-miskin kalipun keluarganya!"
PAPA: "Lah terus apa maksud Mamak nanya-nanya orang pada miskin atau tidak?"
MAMAK: "inilah Mamak kau ini. terus kepo kalau ada berita banyak rakyat yang miskin katanya. sampai seratus juta pulak!"
PAPA: "terus sekarang Mamak mau ngapain lagi?"
MAMAK: "ah sudahlah, capek kalipun aku keliling-keliling cari yang ngaku-ngaku miskin tapi tak ada kudapat, itu malah mol dekat rumah kita dari pagi sampai sore membludak terus, itukan artinya pada banyak uang. Buat jalan keliling nyari udara dinginpun susah Mamakmu ini!"
PAPA: "Ya udahlah Mak, nggak usah dipikirin lagi!"
MAMAK: ok lah. oh ya kirim dulu uang 500 ribu sama pinjamkan dulu motor trail yang biasa kau pake buat racing itu!"
PAPA:"loh, buat apa Mak?"
MAMAK: "Mau ke Cikeas dulu aku. abis itu lanjut ke Hambalang!"
PAPA: "Ngapain kesana Mak?"
MAMAK: "cuma mau nanya saja nyah aku."
PAPA: " Nanya sama siapa?"
MAMAK: "ah, pake nanya pulak kau, masa tak tahu kau. Biar tuntas dulu soal miskin-miskin ini!"
PAPA: "Trus yang 500 ribu buat apa?"
MAMAK: "Bah, mana tahu mereka yang miskin rupanya. Biar nanti bisa kukasih uang itu. masing masing 250 ribu, kan lumayan buat beli pewangi."
PAPA: kok pewangi?"
MAMAK: "iyalah pulak, mana tahu saking miskinnya mereka sampai-sampai tak bisa beli pewangi
PAPA: "parfum pewangi badan Mak?"
MAMAK: : bukanlah pulak. pewangi mulutlah, siapa tahu saking miskinnya, tak bisa mereka beli pewangi untuk mulut. kan lumayan bisa mengurangi bau busuknya!"
PAPA: "ah terserah Mamaklah!"
#SP#2818#SD8#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar