NATAL
ALIAS CHRISTMAS
Karya: Saor R.S.S.S. Panjaitan
Duhai
Desember, kau datang lagi
Seperti
yang lalu kau masih mengantar hujan, dingin, basah, becek,
Bahkan
….BANJIR….!!!
Tengok
itu,
Sungai
Deli menggeliat liar
Tanah
Bandar Baru bergetar
Dan
tukang es pun terpaksa bubar
Sementara
di kamar kost para anak kost mendadak terkapar menggelepar
Memikirkan
anggaran pendapatan dan belanja pribadi untuk bulanmu
Tahukah
kau Desember ?
Sobatmu
si November hari-harinya dipenuhi dengan kiriman surat-surat memelas
mahasiswa-mahasiswi
ke kampungnya
Termasuk juga kau, aku dan
bekas pacarku
Coba..coba..
dengar isi surat-surat mereka itu
Omak / Nande / Inong / Mami, apa
kabarmu ?
Kiranya keadaanmu selalu sehat sehat
saja
Aku bangga padamu karna selalu
mengerti keadaanku
Engkau baik, lembut, selalu
mendoakanku
Bahkan wesel bulanankupun tak pernah
terlambat
Tapi mak, natal datang lagi
Seperti
tahun-tahun yang lewat, natal kali ini tiba dengan selamat dan tidak terlambat Dengan membonceng pada Desember, natal bikin perhitungan dengan biaya-biaya dibawah ini :
Natal Universitas : 2000 perak
Fakultas : 3000 perak
Jurusan : 5000 perak
PPPKS : 1500 perak
Aksi Makanan : 2000 perak
(oh iya mak itupun sudah paling murah, cuman risol 4 biji)
Natal
GMKI, GMNI, AMPI, dan KNPI :
10.000 perak -
(harap maklum mak, anakmukan aktivis tapi nggak
suka demonstrasi kok)
Natal
parsahutaon :
2000 perak
Natal
Simanjuntak, boru, bere, dohot halletna :
3000 perak
Dan satu lagi mak ,
Calon parumaenmu si Rumondang juga ngajak natalan tapi hanya berdua, itupun harus di puncak Sibayak dengan menu Kentucky fried chicken campur ombus-ombus
Harap maklum, segeralah kirim rupiah yang agak banyak
Dan satu lagi mak ,
Calon parumaenmu si Rumondang juga ngajak natalan tapi hanya berdua, itupun harus di puncak Sibayak dengan menu Kentucky fried chicken campur ombus-ombus
Harap maklum, segeralah kirim rupiah yang agak banyak
Salam
Anakmu,
Tunggul Simanjuntak
Aih…
aih … Desember,
Banyak
yang harap-harap cemas menantimu
Karna
kau bisa berarti banjir
Bisa
juga berarti setahun berakhir
Dan
juga berarti perayaan hari lahir
Dan
tentunya dirumah-rumah para birokrat itu brarti akan banyak parcel-parcel yang mampir
Lihatlah,
Para
menteri bernatal
Gubernur,
Bupati, Camat, bahkan kepala lorong juga bernatal
Koruptor,
Manipulator, residivis, para borjuispun bernatal
Psstt…
tangsi-tangsi militer, KODAM, KODIM, bahkan KORAMIL tidak ketinggalan bernatal
Pasti,
pasti, mereka bisa tenang bernatal
Karna,
Mahasiswa
dan para Demonstranpun bernatal
Bahkan,
Tukang-tukang
becak disudut kampus sana dengan penuh keharuan dan kebanggaan juga bernatal
ria
Waktu
aku mau ikutan, dengan gagahnya mereka menolak dan berkata,
Maaf
Lae, HANYA UNTUK KALANGAN SENDIRI
Oh…
Natal,
Semua bernafsu merayakanmu
Ada
yang sekedar Rutinitas, ada yang hura-hura, juga ada yang sekedar ikut-ikutan
Bahkan
kudengar si Ucok ikutan natal lantaran si Butet
ikut liturgi
Lain
lagi si Tongat dia ikutan natal lantaran
baginya makna natal berarti sekotak makanan
Sementara
ketika dengan lantangnya para pendeta bertanya dalam khotbah natalnya : ADAKAH
KRISTUS KAU MULIAKAN DALAM HIDUPMU ?
Semua
terpesona
Ada
yang bingung,
Ada
yang resah mendesah,
Ada
yang tidak peduli
Malah,
Yang
dibelakang sana masih terus asyik dengan obrolannya
Heh….
P. Bulan, Minggu awal Desember 1994
(Dibacakan
pada perayaan natal PPPKS tanggal 7 Des 94
di GBKP
Padang Bulan dalam penampilan kelompok
parodi natal
“NIKITE” pimpinan penulis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar