Translate

Senin, 26 Agustus 2019

BOTAKIN DONG, PA!

BOTAKIN DONG, PA!
Semalam dikamar biniku bisik-bisik.
BINI: "Pa, botakin dong kepalanya."
Papa: "Izzz...ada-ada aja kau ini, masa dibotakin pulak kepalaku ini. Malulah!"
BINI: "Ahhh...Papa inilah, tak mendukung karir bini sendiri!"
Papa: "Loh, apa hubungannya dengan karirmu?"
BINI: "Izzz...Papa inilah, kan dari dulu sudah kubilang aku mau jadi pesinetron, malah udah ada yang nawarin main di sinetron berjudul: LOSMEN JAMAN NOW!"
Papa: "Ah...ada-ada saja kau inilah, kan sudah kubilang ngegoreng ikan badut saja kau tak bisa, macam mana pulak mau jadi pesinetron!?"
BINI: "Yah...namanya juga kan usaha, mana tahu cita citaku setelah jadi pesinetron trus bisa jadi Singa Podium!
Papa: "Jadi singa atau Kucing kesiram air got, atau Keledai betina budek yang doyan berkali kali jatuh ke lobang yang sama!?"
BINI: "Ah...Papa, namanya juga usaha...kan biar ngetop aku trus bisa bikin heboh dimana-mana...kayak di Surabaya, Makasar, Riau, Medan...keren kan Pa." Toh ntar kan Papa juga yang ikutan ngetop!"
Papa: "Lah trus ngapain nyuruh aku ngebotakin kepala?"
BINI: "Izzz...Papa inilah, masa sih nggak ngerti...kita kan bisa jadi pasangan yang klop yang bisa menenarkan diri kemana-mana!"
Papa: "Untuk apa pake tenar-tenar segala, aku ini cuma pengusaha oncom loh!"
BINI: "Tapi kan Papa juga musisi. Jago main gitar, keyboard, malah suka nyiptain lagu pula."
Papa: "Lah apa hubungannya? itukan cuma hobi doang. Lagian aku nggak mau usaha oncomku bangkrut trus malah ntar lari dari profesi tukang oncom lalu sok treak sana sini supaya bisa jadi kayak politikus. Nggak nyambung otakku!" Ntar kalau aku jadi musisi, mau kamu kalau aku jadi setenar dewa trus selingkuh trus kawin lagi trus kamu kucerain? Mau?"
BINI: "Ya nggak nyampe gitu gitu amatlah Pa!" Aku kan cuma ngebayangin bisa tenar karna jadi Duo Singa yang bisa bikin heboh dimana mana!"
Papa: "Ah kau inilah...mentang mentang sudah jago main sinetron, pandai pula main jadi korban, trus sok sok an pula kau nanti jadi orang suci sucian padahal bikin kerusakan dimana mana. Nggak takut disiram air got atau ditimpukin batu lagi
BINI: "Nggak lah Pa, kan kalau disiram atau ditimpuk tinggal mainkan suara memelas dan air mata keledai, trus aku curhat curhatin deh di mick yang ada di stasiun kereta!"
Papa: "Kok stasiun kereta?"
BINI: "Iyalah Pa, cari inovasi lain dong, kan kalau dikapal terbang sudah ada yang nyambar, lagian males lah berurusan sama palu hakim, emangnya aku malimg ayam?"
Papa: "Ah terserah kaulah....yang pasti kalau aku jadi musisi, aku tak mau jadi juri Indonesian Odol! Soalnya gigiku tak bertaring lagi. yang bertaring cuma congorku, itupun untuk jualan oncom. sudah malam tidurlah!"
BINI: "pasangin lagu Munajat Cintrong yang ada di HP mu itu dong Pa...biar cepat bobonya!"
Papa: "Ah sudah...sudah....lagunya kau mau tapi Orang Ketiga-nya kau tak mau.....!"
BINI: "ahhh..Papaaaa....!"
#SP#30818#SD21#

BINTANG PROKLAMATOR BERGANTUNG TERBALIK

BINTANG PROKLAMATOR BERGANTUNG TERBALIK
Tadi Aku numpang bonceng Kakak Si Mahasiswa yang bawa Yamaha FZ1 Fazer-nya, kamipun ngobrol.
Si MHS: "Pa, bete juga kuliah disini!"
Papa: "Loh, memangnya kenapa bete?"
Si MHS: "Gimana nggak bete, masa sih ada kampus doyan bagi bagi bintang!"
Papa: "Bintang apa maksudmu?"
Si MHS: "Itu tuh bintang Proklamator!" Masa sih cuma gara gara adik kakak kagak kompak, eh imbasnya kampus dengan nama besar proklamator diseret-seret buat ngebagiin bintang. Masih mending kalau bintangnya buat si Mukidi atau Joni atau siapalah Pokoknya yang kagak pernah bermasalah sama bapaknya sendiri yang justru nama bintangnya ya pakai nama bapaknya!"
Papa: "Papa kagak ngerti, maksudmu kampus dan bintang apaan sih?"
Si MHS: "Itu loh Pa, ada kampus pakai nama proklamator, tapi ngasih bintang kok malah ke orang yang dulunya mertuanya malah bikin menderita bapaknya dan semua keluarga besarnya. kan aneh!" seolah olah tuh yang dikasih bintang sudah hebat banget padahal track recordnya penuh dengan jelaga pelanggaran hak asasi manusia!" Aku bingungnya apa mahasiswanya kagak keberatan ya dengan ulah orang yayasan yang notabene putrinya si proklamator!"
Papa: "Yah mungkin karna bencinya sama saudaranya itu trus dia lampiaskan dengan kasih bintang sama lawan politiknya. nanti juga dia akan menyesal karna sudah sembrono ngasih bintang bintangan sama penunggang kuda yang keblinger ngerasa mirip sama proklamator kita.
Si MHS: "Politik itu nyebelin ya Pa!"
Papa: "Bergantung sih."
Si MHS: "Bergantung sama apa Pa?"
Papa: "Ya bergantung sama yang suka ngegantung-gantung. kalau ngegantungnya suka terbalik, maka terbaliklah otaknya!
Si MHS: "Maksudnya Pa?"
Papa: "Ya kalau pemainnya doyan ngegantung terbalik otomatis cara berpikirnya kebalik balik
Apalagi pas kebalik itu dipuja puji sama sapi, kebo dan onta. Makin parahlah!"
Si MHS: "Bisa diubah nggak Pa?"
Papa: "Susah!" Harus nunggu kiamat dulu, Malah andaikanpun sudah kiamat dan mereka ditarik ke neraka, pasti mereka keluarkan jurus andalannya!"
Si MHS: "Jurus apaan Pa?"
Papa: "Jurus kardus Mengepret!" Dengan jurus itu mereka yakin malaikatpun bisa disuap?"
Si MHS: Segitu hebatnya tuh kardus Pa?"
Papa: "Ya iyalah, Jenggot aja bisa rontok dibuatnya, malah warna biru bisa berubah jadi pink!"
Si MHS: "Kok pink sih Pa?"
Papa: "Kan pink bernuansa kemayu, mudah jatuh hati dan kental feminim. Kebo jantan aja bisa kesengsem berubah jadi kebo betina
Si MHS: "Kagak ngerti Pa!"
Papa: "Nggak pa pa kalau nggak ngerti, wajarlah..., lah yang baca ini aja kagak ngerti kok!"
Si MHS: "????"
#SP#24818#SD20#

MOGE KE KPU

MOGE KE KPU
Barusan Mamak yang melahirkanku nelpon.
Mamak: "Dimana kau?"
Papa: "Dirumah Mak."
Mamak: "Tak kerja kau rupanya?"
Papa: "Nggak Mak. ada urusan dirumah yang harus diselesaikan."
Mamak: "Berapa sekarang depositomu di BRI?"
Papa: "Lahhh...pagi-pagi sudah nanya deposito, apa pula maunya Mamak ini?"
Mamak: "Jangan banyak kali cakapmu! Jawab saja sudah berapa depositomu yang di BRI itu?!"
Papa: "Ada 375 juta Mak!"
Mamak: "Kapan jatuh tempo?"
Papa: "23 Agustus Mak."
Mamak: "Brarti 2 hari lagi kan?"
Papa: "Iya Mak, memangnya kenapa Mak?"
Mamak: "Coba kau transfer dulu kamis malam 30 juta ya!"
Papa: "Izzz... Mamak inilah, mendadak kali!" Buat apa rupanya Mak?"
Mamak: "Aku mau beli Moge!" Tak ngetrend lagi rupanya kalau aku bawa bawa motor trailmu itu!"
Papa: "Nggak cukuplah 30 juta Mak!"
Mamak: "Tak apa, nanti kutambahi dari tabunganku."
Papa: "Loh memangnya Mamak punya tabungan? "
Mamak: "Bah...sepele kali kau!" pabrik oncommu pun bisa nyah kubeli!"
Papa: "Ah Mamak inilah....paling juga uang pensiun Bapak yang Mamak tabung-tabung, iya kan?"
Mamak: "Sudah salah kau!" Ingat teman teman Mamak yang treak-treak telor didepan istana kemarin itu?"
Papa: "Iya Mak, memangnya kenapa dengan mereka?
Mamak: "Mereka sekarang jadi langgananku!"
Papa: "Langganan apa Mak?"
Mamak: "Sapi!"
Papa: "Loh katanya mereka beli telorpun tak sanggup lagi Mak, kok bisa bisanya mereka langganan sapi, kan lebih mahal Mak?"
Mamak: "Itulah kau....tak cerdas cerdas juga dari dulu. Mereka itu bukan tak mampu beli telor, mereka cuma mau buktikan diri kalau merekapun bisa bersandiwara macam pesinetron losmen jaman dulu. kan lumayan bisa dapat fulus walaupun main sandiwara sandiwaraan didepan istana
Papa: "Oh jadi Mamak punya uang karna jadi pemasok sapi buat mereka?" Hati hati loh Mak, junjungan mereka aja dulu dijeruji gara gara sapi!"
Mamak: "Ah tak ada urusanku dengan yang begituan. kalau yang dulu itukan jadi makelar sapi karna biar bisa kawin lagi. kalau Makmu ini manalah mungkin bisa kawin lagi. bisa disepak bapakmu aku ini!"
Papa: "Trus Moge itu buat apa?
Mamak: "Buat ngawal!"
Papa: "Buat ngawal? Ngawal apaan Mak?"
Mamak: "Loh itu ngawal para junjungan emak emak petelor yang kawan kawanku itu
Papa: "Ngawal kemana Mak?"
Mamak: "Ke KPU!"
Papa: "Kok ke KPU?"
Mamak: "Ya iyalah, mereka kan pasti nggak mau kalah sama rombongannya Pakde kemarin."
Papa: "Mereka juga naik moge ke KPU nya?"
Mamak: "Belum tahu pulak aku, tapi yang penting jaga jagalah. tapi kuperkirakan mereka pake kuda dan kebo ke KPU nya!"
Papa: "Loh kok sama dengan pikiran Ucok Si TK cucumu itu semalam?!" Mamak cerita sama dia ya?"
Mamak: "Apa pulak maksudmu aku yang cerita sama si ucok cucuku itu. kalaupun sama itu karna faktor DNA lah pulak!"
Papa: "kenapa Mamak nggak beli kuda aja?"
Mamak: "Kau pikir kuda itu murah? milyaran itu! Manalah aku samggup belinya, lagian susah kalau ke KPU nyari rumput!"
Papa: :Loh bukannya si gubernur sudah banyak nanam rumput dijakarta?"
Mamak: "Macam mana pulak kau ini, yang tak pernah nyah kau kejakarta?"
Papa: "Loh memangnya kenapa harus ke Jakarta pulak Mak?"
Mamak: "Biar kau tengok sendiri kesana, semua rumput rumput itu kering bermatian. Itukan rumput sekelas ormas yang rame menjamur cari fulus, kalau sudah habis bermatianlah mereka, tapi sebelum mati minta disiram uang lagi!"
Papa: "Trus moge tadi buat apa pake ngawal segala?"
Mamak: "Mana tahu sipemilik kuda ikut ikutan ke KPU. trus kudanya pingsan kan lumayan bisa kusewakan mogeku!"
Papa: "Apa mau dia?"
Mamak: "joget joget tak pakai baju aja dia mau, apalagi kalau cuma sewa motor!"
Papa: "Memangnya bisa dia bawa Moge?" Bukannya dia kegemukan?"
Mamak: "Apa yang tak bisa sama dia dan konco konconya, tinggal pakai kardus, langsung bisa semua mereka!"
Papa: "Trus uang sewanya buat apalah Mamak bikin?"
Mamak: "Buat kubelikan wanteks dan boneka?"
Papa: "Wanteks untuk ngerubah warna kain itu Mak?"
Mamak: "Iyalah pulak. nanti mau kusumbangkan ke TK Kartika yang kemarin itu anak anaknya pake busana hitam hitam macam mau perang sambil nenteng senjata senjataan. Mau kusuruh dulu wanteks kan busana mereka itu jadi warna putih, supaya tak garang dan lancang kali mereka kelihatannya!
Papa: "Trus bonekanya buat apa?"
Mamak: "Ya buat anak anak itulah, trus sebagian kukasih sama guru gurunya. satu buat istri dandim. lumayan buat mereka peluk peluk kalau tidur, supaya otak dan mimpi mereka jangan maunya ke timur tengah saja!"
Papa: "Buat Dandimnya nggak mamak kasih?"
Mamak: "Tak usahlah pulak, paling bentar lagi dia cuma jadi staff belakang meja di Makodam!"
Papa: "Ah ada ada saja Mamak ini. ya sudahlah terserah Mamak, asal jangan pula ngebut dan jumping jumpingan sama Moge itu ya. ingat umur dan osteoporosis Mamak. udah ya Mak, mau ngebungkusin oncom dulu aku!"
#SP#21818#SD19#