GOD AND GOD ALONE RASA GRAND
CANYON
SAOR R.S.S.S. PANJAITAN
Sejak SMA saya berharap bisa mengunjungi area tersebut untuk merasakan
sensasi kedahsyatan Allah melalui panca indera. Ada banyak kawasan spektakuler
ataupun kota-kota menakjubkan di muka bumi ini, namun dalam benak dominan
melankolik seperti saya, rasanya Grand Canyon lah yang dapat memuaskan panca
indera sekaligus menggetarkan jiwa atas kemahakuasaan Allah. Semoga suatu hari
kelak kerinduan itu akan diijinkanNya terwujud.
Sehari sebelum
bersaat teduh tersebut, saya benar-benar terpesona ketika mendengarkan vocal
group dadakan dari para bapak yang tergabung dalam suatu perkumpulan etnis
Batak di perumahan Legok Permai Tangerang. Nama perkumpulannya adalah Punguan
Parsahutaoan Dos Ni Roha Legok Permai yang sudah ada di perumahan tersebut sejak
2006.
Pada natal 2017
yang dirayakan di 27 Januari 2018 di Hotel Lemo Kelapa Dua Tangerang, para
bapak spontan ingin mempersembahkan pujian sebagai partisipatif karena para ibu
dan anak-anak pun juga mengisi acara baik melalui nyanyian, tarian bahkan drama.
Karena memang
semua adalah orang-orang sibuk, dari 17 bapak yang ikut bernyanyi termasuk saya
sebagai pemusik, ada 2 orang yang sama sekali tidak pernah latihan, 6 orang
latihan satu kali dan sisanya hanya 2 kali latihan yang dilakukan di rumah keluarga
Bapak Mario Pasaribu di Blok B2.
Mungkin
penampilan mereka di malam perayaan natal tersebut biasa saja, namun ada 2 hal
yang patut disyukuri dari penampilan mereka yaitu: Pertama, Kesatuan hati dan
pikiran untuk mempersembahkan suatu pujian. Hal ini sesuai dengan thema natal
malam itu yaitu Dos Ni Roha yang artinya Sehati dengan Roma 12 : 16 sebagai
dasar dari Firman Tuhan yang disampaikan oleh penulis. kedua, kekompakan dan
sukacita dalam menyanyikan lagu karya Phill McHugh ini. Hasilnya adalah dua kali
over tone dimulai dari nada dasar G#
dan berakhir di nada dasar C dan jiwa saya yang terus menerus ‘kecanduan’
mendengarkannya dengan optimalisasi bunyi yang diperdengarkan melalui earphone dalam volume maksimal yang
tercolok ke handphone. ‘Kecanduan’ mengadiksi
kembali pasca bersaat teduh pagi itu bahkan makin menguat karena menikmati
kebenaran Firman yang selaras dengan lirik God And God Alone.
Memang
keluarbiasaan perfoma Allah begitu memikat jiwa dan hal ini bisa didapatkan
dimanapun dan kapanpun bahkan dalam diri orang-orang di sekitar kita. Satu kali
saya pernah menuliskan quote di page Facebook yang berbunyi: “Tak perlu
jauh-jauh mencari kedahsyatan Tuhan, cukup pandangi wajah anakmu, di sana memancar kuat
kemuliaanNYA.”
Bagi kita yang
sudah menjadi orang tua rasanya akan setuju dengan quote tersebut. Kebahagiaan memiliki anak yang tentunya mirip
dengan kedua orangtuanya biasanya terekspresikan dengan rasa syukur yang
mendalam dan serta merta memuji kemaha kuasaan Tuhan atas hasil ciptaan yang berwujud
anak sendiri.
Mari coba simak
lirik God And God Alone dalam versi Bahasa Indonesianya:
Hanya DIA Tuhan DIAlah Pencipta alam semesta
Nyata kemuliaanNYA dalam
ciptaanNYA
Karna DIAlah Tuhan
Hanya DIA Tuhan mengatur
hari depan manusia
S’bab jalan hidup
umatNYA dalam rencanaNYA
Karna DIAlah Tuhan
Hanya DIA Tuhan DIA
bertahta di atas semesta
Biarlah ciptaanNYA
mengangkat pujian
Hanya DIAlah Tuhan
Perasaan luar
biasa atas keluarbiasaan Tuhan itupun saya rasakan makin menguat saat memandangi
anak yang sedang asyiknya menyedot botol susu yang biasa dilakukannya saat
terbangun di pagi hari. Melihat papanya senyum-senyum melihat dirinya, Elgio
bergerak bangun dan seperti biasa meminta untuk melihat dan mendengar apa yang
sedang saya dengar dari HP dengan menggunakan earphone tersebut. Maka earphone
pun berbagi dua dengannya dengan lantunan God And God Alone yang makin
memikat jiwa. Sungguh suatu pagi yang luarbiasa!
Alam dan
manusia memang menceritakan keluarbiasaan Allah. Jika ciptaanNYA saja sudah
dapat menggetarkan jiwa, tentunya akan lebih luarbiasa lagi jika kita
mengenalNYA lebih dekat lagi. Memang kemahakuasaan dan kekudusanNYA tidak dapat
membuat kita bertatap muka face to face
denganNYA. Namun melalui firmanNYA yang kita jelajahi dari Kejadian sampai
Wahyu betapa rasa luarbiasa itupun dapat kita nikmati bahkan sesungguhnya lebih
dahsyat dibandingkan dengan apa yang kita lihat pada alam semesta. Bukan hanya
panca indera yang terpuaskan namun jiwapun akan terpuaskan dengan suatu kepuasan
Illahi yang melahirkan dua hal yang sama sebagaimana yang dirasakan oleh
penulis Renungan Harian di atas yaitu: rasa hormat dan syukur atas
keluarbiasaanNYA.
Rasa hormat
melahirkan kecintaan dan kepatuhan serta kesetiaan sedangkan rasa syukur
melahirkan rasa terima kasih dan komitmen ketergantungan total kepada DIA yang
sanggup memberikan kepuasan yang sempurna bagi jiwa. God And God Alone rasa
Grand Canyon memang luar biasa, namun kesempurnaan rasa yang sejati adalah
pengenalan yang inten dari hari ke hari akan DIA. Suatu pengenalan yang makin
intim jika pembacaan dan penghayatan firmanNYA dilakukan setiap hari dalam
ketekunan dan kerinduan untuk dapat dimampukan sebagai pelaku firman. Sudahkan
anda melakukannya? Ayo lakukan, dan rasakan hasilnya!
….God and God
alone, will be the joy of our eternal home. He will be our one desire, our
hearts will never tire, of God and God alone….
Legok Permai
3 Februari 2018