Translate

Jumat, 17 Mei 2013

JANGAN MEMBUNUH



JANGAN MEMBUNUH

Pendahuluan
Peristiwa penghilangan nyawa (pembunuhan) pertama yang terjadi dalam sejarah keberadaan manusia adalah ketika Kain karena cemburu dan marahnya (panas hati), membunuh Habel, adiknya sendiri (Kejadian 4 : 1-16).
Sejak itu sampai dunia berakhir, tindakan pembunuhan menjadi cara yang dipandang biasa oleh manusia untuk menyelesaikan masalah.
Allah tidak menghendaki manusia ciptaanNYA saling membinasakan. Oleh karena itu Allah memberikan perintah yang merupakan hokum, dan tertulis sebagai Hukum Taurat ke VI dengan bunyi “Jangan Membunuh” (Keluaran 20 : 13).
Konsep pemikiran hukum ini adalah bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan, sehingga yang berhak atas hidupnya adalah Tuhan. Hukum ini juga bermakna bahwa manusia harus menghargai usaha memperjuangkan hidup/hak hidup.

Selasa, 14 Mei 2013

TUGAS TIMOTIUS


TUGAS TIMOTIUS

Timotius adalah tokoh Alkitab yang sangat menarik untuk ditelaah.
Perjanjian Baru mendeskripsikan Timotius pada masanya sebagai anak muda binaan rohani Paulus yang memiliki nilai idealisme rohani yang baik dan benar serta dapat dipercaya melaksanakan tugas-tugas sebagai hamba Tuhan yang taat dan setia.
Kita mencoba menelaah eksistensi Timotius khususnya yang tertulis dalam 1 Timotius 1 : 18-20 dimana untuk ayat-ayat tersebut Lembaga Alkitab Indonesia memberi judul perikopnya yaitu Tugas Timotius.

Senin, 13 Mei 2013

JANGAN MENGUCAPKAN SAKSI DUSTA TENTANG SESAMAMU!




JANGAN MENGUCAPKAN SAKSI DUSTA TENTANG SESAMAMU!

Terminologi
Kalimat perintah yang merupakan Hukum Taurat ke IX ini diberikan ALLAH kepada bangsa Israel dan tercatat dalam Keluaran 20 : 16.
Kata utama yang membangun kalimat tersebut adalah Dusta. Dalam bahasa Ibrani kata dusta yang digunakan adalah “SHEQER” yang juga berarti Palsu, Bohong, Tidak Benar, Salah atau Keliru. Bisa juga berarti Tidak Sah atau Pura-pura.

Minggu, 12 Mei 2013

Mazmur 16 : 7-11

Aku memuji TUHAN, yang telah memberi nasihat kepadaku,
Ya, pada waktu malam hati nuraniku mengajari aku.
Aku senantiasa memandang kepada TUHAN;
karena IA berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak,
bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram;
sebab Engkau tidak menyerahkan aku de dunia orang mati,
dan tidak membiarkan Orang Kudus-MU melihat kebinasaan.
Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan;
di hadapan-MU ada sukacita berlimpah-limpah,
di tangan kanan-MU ada nikmat senantiasa.

(Mazmur 16 : 7-11)

PRAISE FOR THE LORD, TRUTH FOR THE WORLD

PRAISE FOR THE LORD, TRUTH FOR THE WORLD
(Kisras 4 : 12; Mat 28 : 19-20)

ALLAH dalam perjalanan sejarah umatNYA, senantiasa menghendaki ketaatan, kesetiaan dan kekudusan dari makhluk yang paling mulia yang DIA ciptakan bahkan secitra/segambar denganNYA sendiri. Dosa yang adalah pemberontakan ternyata jauh lebih memikat dan menjerat manusia ketimbang mengarahkan hidupnya bagi Khaliknya sendiri.
Para nabi diturunkan untuk menyatakan isi hati ALLAH agar ciptaanNYA kembali berpaling kepadaNYA, namun kedegilan hati manusia menolak panggilan tersebut.
Di dalam jerat dosa yang menawarkan kenikmatan sesaat, ternyata manusia tidak mampu bangkit dengan segala daya upayanya. kecenderungan dari satu dosa melahirkan dosa lainnya makin mengikat dan menenggelamkan manusia menuju maut.
Akal budi yang ALLAH berikan bagi manusia untuk memudahkan kehidupannya ditengah-tengah alam semesta yang diciptakanNYA ternyata digunakan manusia sebagai alasan untuk mempermuliakan dirinya sendiri dan mencoba untuk menandingi ALLAH bahkan di banyak ajaran manusia diberdayakan sedemikian rupa agar mencapai suatu kesadaran bahwa manusia dapat menjadi tuhan dan memiliki kehendak bebas bagi dirinya sendiri.
Ketika ciptaan memandang dirinya lebih hebat dari penciptanya, maka sesungguhnya dan seharusnya tidak ada lagi usaha maupun jalan untuk memperbaiki kesalahan hirarki atau disorientasi makna hubungan antara Sang Khalik dan yang diciptakannya.
Kerusakan hubungan bukan sekedar retak atau rusak tapi sama sekali putus!
Oleh karena itu harus ada satu motivasi yang melampaui segala akal dan pikiran untuk mengembalikan hubungan yang sudah putus tersebut. Motivasi tersebut tidak berhenti sebagai wacana tapi harus dilakukan dalam tindakan nyata yang riil. Karna ALLAh adalah supranatural/adikodrati sedangkan manusia tersusun atas raga (materiil), jiwa dan roh maka jika ALLAH hanya mengimplementasikan motivasi yang melampaui segala akal dan pikiran tersebut dalam bentuk tindakan-tindakan roh, pada akhirnya manusia dapat berdalih: "Engkau tidak kelihatan:, Engkau tidak dapat dirasakan oleh indraku dan berbagai alasan yang mengarah pada empirisme.
Sekalipun Wahyu Umum telah ALLAH tegaskan melalui pekerjaan tangan dan TauratNYA (Mazmur 19) namun ciptaanNYA yang berakal budi pasti mengedepankan ratio nya untuk memaksa Sang Khalik dapat diterima oleh indera dan benaknya.
Selain itu pemahaman dan pengimanan kepada beraneka obyek penyembahan, akan makin membuat manusia tidak dapat mengenal dengan benar ALLAH pencipta yang sesungguhnya.
Tidak heran manusia mengenal banyak sekali kepercayaan/agama karena diawali dari ketidak mengenalannya terhadap ALLAH yang benar, yang penting baginya obyek sembahan tersebut dapat menyerap rasa takutnya akan penderitaan dan kematian ataupun dengan perasaannya obyek-obyek tadi dapat memberikan rasa tenang dan aman, padahal rasa tersebut sebenarnya berasal dari pikiran dan perasaan manusia itu sendiri.
Manusia makin tersesat justru dari potensi yang ALLAH berikan padanya yang sebelumnya ALLAH kehendaki digunakan agar manusia dapat mengenal Penciptanya degan benar.
Wahyu umum harus disempurnakan dengan Wahyu Khusus. ALLAH harus membuka dan memperkenalkan diriNYA langsung kepada manusia (Apokaluptein).
Kemahakuasaan ALLAH tentunya tidak membatasi diriNYA untuk berinkarnasi dalam wujud manusia yang diciptakanNYA. Tindakan ini justru merupakan konsistensi kebenaran dari firmanNYA dalam Kejadian 1 : 26!
Mengapa ini harus ditegaskan? Karena dengan akal budinya justru manusia ada yang berpikir : masa Tuhan jadi manusia? Jika memang akal budi yang dijadikan alasan, maka mana yang lebih masuk akal: ALLAH datang dalam rupa manusia, atau ALLAH datang dalam rupa makhluk ciptaan lainnya?
Sejak Adam dan Hawa diciptakan, firman Tuhan jelas menyatakan bahwa ada komunikasi aktif dan dilakukan dalam rupa tatap muka dengan ciptaanNYA tersebut. Demikian pula ketika ALLAH menyertai bangsa Israel keluar dari Mesir (Keluaran 33 : 11).
Jika pada akhirnya ALLAH harus turun dalam rupa manusia, itu dikarenakan manusia ternyata tetap tegar tengkuk mengabaikan dan menentang para hambaNYA dan berbagai peristiwa penyertaan ALLAH yang sesungguhnya sudah jelas bahwa ALLAH sangat mengasihi manusia dan menghendaki ciptaanNYA tersebut kembali kepadaNYA.
Kelahiran Kristus yang adalah ALLAH sendiri dalam rupa manusia harus terjadi sebagai penggenapan kitab suci di dalam perjalan sejarah manusia yang makin kelam menuju kebinasaan.
Kristus datang dalam wujud manusia, artinya DIA dapat berkomunikasi dan melakukan karya keselamatan langsung ketengah-tengah ciptaanNYA. pada bagian ini kita juga dapat mengerti bahwa untuk kemudian manusia tidak dapat menyatakan kepada penciptaNYA bahwa DIA tidak mungkin tahu penderitaan ciptaanNYA karena DIA adalah ROH. 
Sebagai Manusia, Kristus memuaskan pemahaman akal budi manusia yang sederhana tersebut dengan memposisikan dirinya dapat dijangkau oleh akal budi manusia, sekalipun sebenarnya ALLAH menghendaki manusia mengenal, menerima dan kembali kepadaNYA dengan pemahamanan Iman yang benar.
Karya penyelamatan harus terjadi sekalipun dosa manusia sedemikian hitamnya dan seharusnya binasa. Kembali kepada Motivasi yang melampaui segala akal dan pikiran sebagaimana yang disebut di atas, maka motivasi yang dimaksud tidak lain adalah KASIH (Agape).
Yohanes 3 : 16 dan Kisras 4 : 12 menegaskan kebenaran mutlak bahwa keselamatan Hanya dari ALLAH dan dilakukan oleh ALLAH sendiri melalui PutraNYA yang tunggal. Kemudian Yohanes 14 : 6 menandaskan melalui perkataan Kristus sendiri bahwa hanya di dalam DIA ada JALAN, ada KEBENARAN dan ada HIDUP! Bagaimanakah mungkin kita akan menegarkan tengkuk kita terus menerus sementara karya keselamatan sudah digenapi?
Kita harus hidup di dalam Tuhan yang karena kasih karuniaNYA kita telah diselamatkan oleh iman. Semua itu bukan hasil usaha kita tapi PEMBERIAN ALLAH, demikian Efesus 2 : 8-10 menegaskan. 
Oleh karena itu rasa syukur dan pujian seharusnya terus menerus harus kita lakukan karena keselamatan dan kehidupan kekal telah disediakan bagi kita (PRAISE FOR THE LORD), namun saudaraku kita tidak boleh berhenti sampai disitu saja, kita harus menyatakan ketengah-tengah dunia ini bahwa keselamatan telah dianugerahkan secara cuma-cuma dan ini berlaku bagi seluruh umat manusia (TRUTH FOR THE WORLD). Matius 28 : 19 - 20 menugaskan kita untuk melakukan tugas pemberitaan kabar keselamatan kepada siapapun, kapanpun dan dimanapun.
Wahyu 22 : 7 menyatakan: Sesungguhnya AKU datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini. 
ALLAH menghendaki kita memuji DIA sambil melakukan pemberitaan kabar keselamatan!
Mari bekerja untuk DIA, mari jangkau jiwa-jiwa, mari layani Tuhan dengan segenap keberadaanmu. Tuhan Yesus memberkati. Amin.


SAOR PANJAITAN FOR CHRIST

Blog yang telah lama dirindukan keberadaannya bagi kemuliaan Tuhan.
Tahun-tahun  belakangan ini begitu banyak kegelisahan yang disebabkan oleh banyaknya pemikiran yang Tuhan taruh di dalam hati dan pikiran untuk dibagikan kepada sesama. Sangat disayangkan pada akhirnya pikiran-pikiran atau ide tersebut terlupakan karena tidak dituliskan, memang beberapa diantaranya disampaikan pada saat menyampaikan renungan ataupun sharing dalam kelompok tumbuh bersama, konseling dan pertemuan ibadah lainnya. Namun terkesan akhirnya lenyap begitu saja. untuk mengulanginya terpaksa membuka kembali literatur-literatur theologia sebagai penuntun, pembanding, pedoman atau menggali kembali ide-ide yang telah terlupakan. Karena pertolongan Roh Allah Yang Maha Kudus, saya menyadari banyak sekali hal-hal yang Tuhan sampaikan dan ajarkan secara khusus pertama-tama bagi saya pribadi dan juga bagi sesama. Dengan Motto hidup : LAYAK DIHADAPAN TUHAN, BERKAT BAGI SESAMA, kiranya ALLAH ROH KUDUS berkenan atas blog ini. Tuhan Yesus memberkati, Amin!